Kamis, 28 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 28 Pebruari 2013

Tidak Takut Gertakan Gigi
Kisah Para Rasul 7 : 54 – 57
Upaya pemberitaan Injil tidaklah berlangsung dengan mulus, tetapi diperhadapkan dengan berbagai tantangan. Hai itu terjadi dalam perjalanan sejarah gereja, mulai dari gereja mula-mula, dan juga sampai sekarang. Ketika Stefanus member kesaksian tentang Yesus sebagai orang yang benar, maka ia mendapat perlawanan dari orang-orang Yahudi, terutama para Mahkamah Agama. Mereka menyambut dia dengan “Gertakan Gigi”, artinya bahwa mereka mengancam dia.

Rabu, 27 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 27 Pebruari 2013

Berserah Pada Tuhan Mazmur 69 : 14 – 19 Celaan dan cemoohan terhadap diri kita yang setia pada Tuhan, terkadang melemahkan dan melulukan semangat kita untuk terus berjuang. Namau bagi pemazmur justu celaan dan cemoohan itu telah memperkuat keter-gantungannya pada Tuhan Allah. Ketangguhan imannya sungguh tak tergoyahkan. Keluahan, jeritan, teriakan telah berubah menjadi sebuah doa. Justru semakin dicemooh ia semakin dekat kepada Tuhan. Kita menyadari bahwa selama kita masih hidup, kita tentu tidak luput dari berbagai pergumulan. Dalam realita, terkadang ada yang ketika persoalan bukan menghadapai dan mengatasinya tapi justru melarikan diri atau menghindar dari persoalan tersebut. Sebab itu mari kita belajar dari sikap pemazmur dalam menghadapi dan mengatasi masalahnya. Di tengah pergumulannya justru ia lebih dekat dan berserah pada Tuhan.

Selasa, 26 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 26 Pebruari 2013

Menderita Karena Iman
Mazmur  69 : 8 – 13
Ketertarikan hubungan pribadi dengan Tuhan Allah, membuat pemazmur menyadari bahwa membangun komunikasi yang baik dan memelihara hubungan yang mesra dengan Tuhan Allah itu butuh suatu perjuangan. Dan setiap bentuk perjuangan butuh pengorbanan. Pemazmur mendapat celaan sehingga ia berkabung dan berpuasa. Cemoohan telah menjadi bagian eksistensinya, karena tekadnya bagi kemuliaan Allah. Demikianpun demi rumah Allah dia telah menunjukkan segala kepentingan pribadinya.

Senin, 25 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Senin, 25 Pebruari 2013

Jeritan Hati
Mazmur 69 : 1 - 7

Kesetiaan yang teguh terhadap Tuhan Allah, seharusnya mendapat topangan, dukungan dan dicintai oleh masyarakat tertuama keluarga. Tetapi sangat ironis sekali dengan kisah pemazmur ini, justru karena kesetiaan dan ketaatannya pada Tuhan Allah, dia mengalami perlakuan yang tidak patut yaitu dia dibenci dan dimusuhi oleh sebagian masyarakat termasuk keluarganya.

Minggu, 24 Februari 2013

Hidup Untuk Melayani

Shalom....!
Saya adalah seorang ibu rumah tangga dan sudah cukup lama ditempatkan Tuhan di negara asing yang jauh dari Indonesia, sejak tahun 1982. Latar belakang saya adalah dari keturunan penganut agama Buddha, tetapi sejak kecil saya bersekolah di sekolah Katolik. Puji Tuhan, atas anugerah-Nya, pada tahun 1995 saya menjadi pengikut Kristus. Saya dilahirkan baru dan menjadi ciptaan baru serta percaya pada Kristus Yesus. Tapi yang terindah adalah sekarang saya juga dipanggil untuk melayani Dia.

Sabtu, 23 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 23 Pebruari 2013

Mewaspadai Kesuksesan dan Kelimpahan
Matius 4 : 8 – 11
Berbagai cara dilakukan iblis untuk menjatuhkan kehidupan manusia. Jika gagal dengan cara yang satu, maka ia akan mencari cara yang lain. Jika dengan tawaran pemuasan nafsu kedagingan, kesombongan atau keangkuhan tidak berhasil, maka ia pun mencari celah yang lain. Sebagaimana ketika untuk yang ketiga kalinya iblis mencobai Yesus adalah melalui kesuksesan dan kelimpahan. Iblis mengetahui bahwa banyak orang yang jatuh ketika ia marasa sukses dan bekelimpahan. Bertolak belakang dengan situasinya ketika sementara berada di dalam kekurangan dan penderitaan seorang begitu akrab hidup bersama dengan Tuhan. Akan tetapi disaat ia mengalami kesuksesan dan kelimpahan harta maka hatinya tidak lagi betuju kepada Tuhan.

Jumat, 22 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 22 Pebruari 2013

Kesombongan Hidup
Matius 4 : 5 -7
Awal kejatuhan manusia dalam dosa adalah kesombongannya, oleh sebab itu iblis pun menggoda Yesus untuk menyatakan kuasanya sebagai Anak Allah yang pasti akah ditolong (dilayani) oleh para malaikat Tuhan jika Ia menjatuhkan diri dari atas bumbungan Bait Allah. Akan tetapi Yesus kembali menolaknya sebab kuasa-Nya bukan diperuntukan agar supaya Dia dilayani melainkan sebaliknya adalah untuk melayani.
Dalam kehidupan saat ini dosa tertua ini (kesombongan atau keangkuhan) dapa dikatakan menempati  urutan pertama jatuhnya manusia ke dalam dosa. Kesombongan ini termanifestasi dalam berbagai bentuk diantarnay; Manusia sering merasa tidak memerlukan Allah, terlalu tinggi menilai diri sendiri, marah jika keinginan kita tidak tercapai, enggan melayani, tidak sabar, kasar, egois, besar kepala atas kecemerlangan sendiri, tidak mentaati aturan, acuh tak acuh terhadap orang lain sungguh begitu sering hal-hal ini berlaku dalam kehidupan kita.

Kamis, 21 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 21 Pebruari 2013

Keinginan Daging
Matius 4 : 1 – 4
Keinginan daging adalah sifat manusia yang hidup tanpa Tuhan. Suatu bentuk perwujudan keinginan daging itu ialah pementingan diri yang membuat kita selalu ingin menuruti kenedak kita sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh, tujuan hidupnya adalah kepuasan diri. Titik kelemahan inilah yang menjadi salah satu kelemahan manusia, oleh sebab itu ketika Yesus selesai  berpuasa selama 40 hari 40 malam dalam keadaan lapar dan haus iblis pun mengoda-Nya untuk merubah batu menjadi roti. Iblis tahu kelemaham manusia adalah semau yang bekaitan dengan urusan “perut”, terlebih ketika dalam keadaan lapar.

Rabu, 20 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 20 Pebruari 2013

Buah Ketidaksetiaan
Ulangan 8 : 19 – 20
Sudah barang tentu ada konsekuensi bagi umat yang tidak memelihara perintah Tuhan. Musa dengan tegas member peringatan  jika bangsa Israel melupakan Tuhan Allah dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, maka kebinasaanlah yang menjadi akibatnya (Ul 8:19). Keras memang, tapi begitulah konteks kehidupan suatu bangsa pilihan, apabila setia maka damai sejahtera yang akan dilamai, tapi apabila tidak setia (melupakan TUhan dan beribadah kepada allah lain) maka kebinasaan yang akan berlaku. Hal ini tentunya dimaksudkan dalam rangka hendak menjaga kekudusan bangsa pilihan-Nya agar tidak tercemar dari berbagai noda kekafiran.

Selasa, 19 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 19 Pebruari 2013

Tuhan Sumber Kehidupan
Ulangan 8 : 1 - 18
Umat Israel diingatkan agar tidak menjadi tinggi hati karena menganggap keberhasialan yang diraih semata-mata  adalah hasil usaha mereka. Perjalanan dipadang gurun adalah saat dimana Tuhan menempa mereka dengan berbagia situasi  yang sulit dank eras. Orang Israel diajak untuk dapat memahami bahwa keadaan tersebut adalah bagian dari campur tangan Tuhan untuk membentuk mereka menjadi bangsa yang bermartabat dan terhormat sebagai bangsa pilihan-Nya.

Senin, 18 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Senin, 18 Pebruari 2013

Jangan Melupakan Kebaikan Tuhan
Ulangan 8 : 1 - 10

Kepada bangsa Israel yang akan  memasuki tanah Kanaan Musa mengingatkan tentang peraturan-peraturan yang harus dijalankan di negeri yang baru itu. Hal ini menjadi sangat penting bagi umat Israel karena mereka akan bertemu dengan suku-suku Kanaan yang tidak bangsa Israel bercampur baur dengan bangsa-bangsa kafir tanpa memahami batas-batas yang boleh dan tidak boleh mereka perbuat. Mejalankan peraturan disini adalah perwujudan dari sikap yang mau mengingat kasih Tuhan yang telah menyertai umat Israel.

Minggu, 17 Februari 2013

MTPJ (Menjabarkan Trilogi Pembangunan Jemaat) 17-23 Pebruari 2013

TEMA BULANAN :  “Penderitaan sebagai bagian dari proses realisasi iman”
TEMA MINGGUAN :  “Bertahan dalam pencobaan”
Bahan Alkitab [Ulangan 8 : 1-6; Matius 4 : 1-11]
Alasan Pemilihan Tema
     
Pada dasarnya semua orang ingin hidup senang, sejahtera, aman tanpa melewati kesukaran. Ada banyak orang yang beranggapan bahwa kalau kita menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh, maka Tuhan aka menolong dan memberkati kita dalam segala hal, baik dalam kesehatan, keuangan, pekerjaaan, studi, dsb, sehingga jalan kita menjadi mulus dan enak. Tetapi pada kenyataanya, kesukaran dan ujian hidup tetap saja dialami oleh setiap orang.

CELAKALAH MEREKA YANG BERSANDAR PADA KEKUATAN MANUSIA

CELAKALAH MEREKA YANG BERSANDAR PADA KEKUATAN MANUSIA

(Oleh: Pdt. Theofilus Sudari)

Bahan Alkitab: Yesaya 31:1-9


Kitab Yesaya Pasal 28-35 mencatat enam ‘ucapan celaka’ (28:1; 29:1; 29:15; 30:1; 31:1; 33:1). Yesaya 31 adalah ucapan celaka kelima yang diucapkan kepada umat Yehuda yang tidak setia. Pada umumnya manusia tidak suka celaka, tetapi anehnya manusia justru lebih suka memilih celaka. Salah satu yang menyebabkan celaka adalah jika ia lebih mengandalkan manusia dibanding mengandalkan Tuhan. Umat Yehuda pada waktu itu lebih mengandalkan kekuatan militer Mesir daripada datang meminta pertolongan Tuhan (31:1).
Yehuda diperingatkan tegas agar tetap bersandar kepada kasih setia Tuhan saja. Mesir, yang menjadi andalan mereka akhirnya juga akan hancur (ay.3). yang penting bagi Yehuda kini ialah menuruti seruan si Nabi agar mereka bertobat (ay.6).