Dengan Nyanyian Kita Memberitakan Injil
Kolose 3 : 16 – 17
Salah satu persoalan di Kolose adalah
kata-kata dan pidato dianggap ucapan biasa saja. Kata-kata, nasehat
khotbah dan pidato sepertinya kehilangan “kuasa” untuk memberi terguran
dan pengajaran. Kehidupan lama yang dikatakan dalam Kolose 3 : 5 -8,
seperti kehidupan yang penuh dengan hawa nafsu, penyembahan berhala,
kejahatan, dan dusta, dll terlalu merejalela dan menguasai kehidupan
orang-orang di Kolose.
Kemungkinan juga sedang terjadi krisis keteladanan. Para pemimpin, baik agama dan masyarakat seringkali tidak konsisten. Ucapan atau perkataan sering tidak diikuti dengan perbuatan atau kelakuan.
Kemungkinan juga sedang terjadi krisis keteladanan. Para pemimpin, baik agama dan masyarakat seringkali tidak konsisten. Ucapan atau perkataan sering tidak diikuti dengan perbuatan atau kelakuan.
Paulus menasehati supaya mereka
meninggalkan cara hidup yang lama dengan cara hidup yang baru, yakni
kehidupan yang mencerminkan kehendak Kristus. Mengingat betapa sulit
memberi teguran dan nasehat secara langsung, Paulus memandang perlu
melakukannya dengan cara bernyanyi. “Hendaklah perkataan Kristus diam
dengan segala kekayaannya…sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar
dan menegur seorang akan yang lain… sambil menyanyikan mazmur, dan
pujian-pujian dan nyanyiann rohani..”.
Firman Tuhan kita saat ini mengajarkan
bahwa bernyanyi dapat menjadi cara yang bijaksana untuk menegur dan
mengajar orang. Ini juga mengingatkan kita, bahwa bernyanyi tidak
semata-mata urusan vertical (dengan Tuhan), tetapi juga horizontal
(dengan sesama). Karena itu hal yang paling baik kita lakukan adalah
selalu memperhatikan isi nyanyian atau syair lagu. Supaya ketika kita
bernyanyi, kita pun dapat menasehati dan mangajar orang lain. Amin
Doa : Tuhan Yesus, kami berdoa kapada-Mu, agar ketika kami memuji Tuhan, kami turut memberitakan kabar baik dari-Mu. Amin
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar