"Kuasa kebangkitan Kristus memberi kemenangan"
TEMA MINGGUAN:
"Kristus yang dimuliakan"
Bahan Alkitab:
Mazmur 110:1-7; Efesus 1:15-23
Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dua peristiwa besar menandai
persekutuan kita saat ini. Pertama, bersama dengan umat yang percaya
sedunia, hari ini kita merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga.
Kedua, sebagai warga Gereja Masehi Injili di Minahasa, hari Kenaikan
Yesus Kristus ini juga diperingati sebagai Hari Persekutuan Wanita/Kaum
Ibu GMIM (HAPSA WKI).
Memaknai dua peristiwa besar ini, kita diajak
untuk memahami bersama Mazmur 110:1-7 dan Efesus 1:15-23.
Mazmur 110 digolongkan ke dalam jenis 'Mazmur Raja'. Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul "Penobatan raja imam".
Mazmur ini diawali dengan penjelasan bahwa Tuhan memberi kepada sang
raja kedudukan di sebelah kanan-Nya. Raja diangkat sebagai wakil-Nya
yang dengan demikian diberi bagian penuh dalam kemahakuasaan Allah.
Allah sendiri akan mengerjakannya untuk raja-Nya. Selanjutnya, dalam
ayat 2 pemazmur menjelaskan bahwa Tuhan sendiri mengambil tongkat
kekuasaan raja dan membuat lingkaran besar dengannya untuk menggambarkan
luasnya wilayah kekuasaan sang raja. Kendatipun penaklukan musuh-musuh
masih merupakan masa depan, namun sang raja diajak untuk sekarang juga
memerintah atas mereka. Dalam perjuangan itu ia mendapat dukungan penuh
dari bangsanya. Sang raja yang tadi dilantik sebagai wakil Allah di
bumi, sekaligus juga mewakili manusia di hadapan Allah. Dalam gabungan
pemerintahan dan imamat tergabunglah kuasa dan belas kasih. Bagian akhir
Mazmur 110 ini memberikan penegasan bahwa Ia adalah imam untuk
selamanya. Ia dalam perjuangan yang meletihkan selalu disegarkan dengan
kekuatan baru, sehingga ia dapat mengangkat kepala dalam keyakinan bahwa
ia akan menang.
Bacaan kedua dalam Efesus 1:15-23 oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul "Doa untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus".
Paulus mendoakan orang-orang kudus di Efesus karena ia telah mendengar
tentang iman mereka kepada Tuhan Yesus dan praktek kasih mereka terhadap
semua orang kudus. Sambil Paulus bersyukur atas iman dan praktek kasih
umat, ia mendoakan mereka. Paulus berdoa supaya mereka diberi Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Sesudah diberi Roh ini,
Paulus berdoa agar mereka hendaknya diterangi seingga mereka akan
mengetahui tiga hal: apa harapan panggilan mereka itu; betapa kayanya
kemuliaan pewarisan Allah di antara orang-orang kudus; dan betapa tak
terukur besarnya kuasa Allah bagi orang yang percaya. Pada bagian akhir
Paulus menyaksikan kemahakuasaan Tuhan dengan merujuk pada tiga
peristiwa secara berurutan. Pertama: Allah membangkitkan Kristus dari
antara orang mati (ayat 20a), kedua: Allah mendudukkan Kristus di
sebelah kanan-Nya di sorga melebihi segala sesuatu (20b-21) dan
meletakkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus (ayat 22a). Ketiga:
Allah membuat Kristus menjadi Kepala dari segala yang ada, juga bagi
jemaat yang adalah tubuh-Nya (ayat 22b-23).
Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Ketika kita merayakan hari kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga dan memperingati Hari Persatuan Wanita/Kaum Ibu
GMIM, Firman Tuhan ini menuntun kita untuk memberi makna persekutuan
kita hari ini. Kenaikan Yesus ke sorga merupakan sebuah momentum bahwa
Yesus kembali ke ke-Allahan-Nya di sorga. Raja yang duduk di sebelah
kanan Allah seperti yang digambarkan dalam Mazmur adalah Dia, Yesus
Kristus yang kenaikan-Nya ke sorga kita rayakan hari ini. Kenaikan
Kristus menegaskan ke -Allahan-Nya ke sorga telah menjadikan Kristus
sebagai Kepala dari segala yang ada. Kristus berkuasa atas semuanya,
termasuk semua kekuatan kosmis. Dengan demikian alam semesta dan jemaat
semuanya tunduk pada kuasa Kristus yang adalah kepala. Tidak ada kuasa
lain yang dapat menandingi kuasa Tuhan di dalam Kristus. Karena itu
sebagai gereja, sebagai tubuh Kristus, adalah tugas kita untuk selalu
bersaksi, meneruskan pesan-Nya, memberitakan kabar selamat, melaksanakan
karya Kristus.
Sebagai warga gereja, sebagai
wanita kaum ibu GMIM janganlah bergeser dari keyakinan ini. Masalah
apapun yang kita hadapi, tetaplah dalam keyakinan bahwa Kristus yang
naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, adalah Dia yang
berkuasa, yang adalah Kepala dan yang mempersatukan kita sebagai
anggota-anggota tubuh-Nya. Dia adalah yang sudah mempersatukan Wanita
Kaum Ibu GMIM dan karena itu hari Kenaikan-Nya diperingati juga sebagai
Hari Persatuan Wanita Kaum Ibu GMIM. Di dalam Dia selalu ada jalan,
asalkan kita tetap setia kepada-Nya. Jadikanlah peristiwa hari ini
sebagai momen introspeksi, dalam peran kita sebagai perempuan (ibu,
istri, mama, oma) baik di tengah kehidupan keluarga, jemaat dan
masyarakat agar orang menyaksikan kemuliaan Kristus dalam kuasa dan
kasih-Nya. Marilah kita selalu memaknai dan merespons hidup kita di
dunia ini secara benar dan positif. Amin
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar