Jumat, 01 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 1 Maret 2013

Martir
Kisah Para Rasul 7 : 58 – 60
Kata martir tidak lagi asing di telinga kita. Martir berkaitan erat dengan kata Martus (yunani) yang berarti: orang yang memberikan kesaksian secara baik dan benar berdasarkan apa yang dia lihat dan yang ia dengar, bahkan yang ia percayai. Sedangkan Martir berarti : Orang yang rela mati demi mempertahankan keyakinan imannya, dalam hal ini keyakinan iman kepada Yesus. Pengikut Yesus yang pertama-tama menjadi martir adalah Stefanus. Ia mati dalam memperthankan imannya kepada Yesus. Kematian-nya sangat tragis, yakni mati dengan cara dirajam, atau dilempari dengan batu.
Ketika ia dilempari dengan batu, ia justru berdoa, memohon supaya Tuhan Yesus menerima rohnya dan memohon supaya tidak menanggungkan dosa kepada mereka (orang-orang yang melemparinya). Kendati Stefanus mati dilempari dengan batu, menjadi Martir, bukan berarti bahwa
upaya pemberitaan Injil telah usai. Justru dengan kematiannya, Injil semakin tersebar. Karena itu benarlah ungkapan : Darah para martir telah menjadi benih-benih pertumbuhan gereja. Demikian juga dengan ungkapan : Semakin gereja dihambat, justru semakin merambat.
Sebagai keluarga Kristen, marilah kita memiliki sikap yang berani membertahankan iman Kristen dengan segala resikonya, walaupun kita tidak harus bertindak secara ceroboh. Belajar dari Stefanus, marilah kita mempertahankan iman percaya kepada Yesus, sampai akhir hidup kita. Amin
Doa: Tolonglah kami ya Tuhan, untuk tetap setia kepada-Mu sampai akhir kehidupan kami. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar