Kamis, 09 Mei 2013

Khotbah Hari Kenaikan Yesus Kristus & Hari Persatuan W/KI GMIM

TEMA BULANAN:
"Kuasa kebangkitan Kristus memberi kemenangan"
TEMA MINGGUAN:
"Kristus yang dimuliakan"
Bahan Alkitab:
Mazmur 110:1-7; Efesus 1:15-23

Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
     Dua peristiwa besar menandai persekutuan kita saat ini. Pertama, bersama dengan umat yang percaya sedunia, hari ini kita merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga. Kedua, sebagai warga Gereja Masehi Injili di Minahasa, hari Kenaikan Yesus Kristus ini juga diperingati sebagai Hari Persekutuan Wanita/Kaum Ibu GMIM (HAPSA WKI).
Memaknai dua peristiwa besar ini, kita diajak untuk memahami bersama Mazmur 110:1-7 dan Efesus 1:15-23.
     Mazmur 110 digolongkan ke dalam jenis 'Mazmur Raja'. Lembaga Alkitab Indonesia memberi judul "Penobatan raja imam". Mazmur ini diawali dengan penjelasan bahwa Tuhan memberi kepada sang raja kedudukan di sebelah kanan-Nya. Raja diangkat sebagai wakil-Nya yang dengan demikian diberi bagian penuh dalam kemahakuasaan Allah. Allah sendiri akan mengerjakannya untuk raja-Nya. Selanjutnya, dalam ayat 2 pemazmur menjelaskan bahwa Tuhan sendiri mengambil tongkat kekuasaan raja dan membuat lingkaran besar dengannya untuk menggambarkan luasnya wilayah kekuasaan sang raja. Kendatipun penaklukan musuh-musuh masih merupakan masa depan, namun sang raja diajak untuk sekarang juga memerintah atas mereka. Dalam perjuangan itu ia mendapat dukungan penuh dari bangsanya. Sang raja yang tadi dilantik sebagai wakil Allah di bumi, sekaligus juga mewakili manusia di hadapan Allah. Dalam gabungan pemerintahan dan imamat tergabunglah kuasa dan belas kasih. Bagian akhir Mazmur 110 ini memberikan penegasan bahwa Ia adalah imam untuk selamanya. Ia dalam perjuangan yang meletihkan selalu disegarkan dengan kekuatan baru, sehingga ia dapat mengangkat kepala dalam keyakinan bahwa ia akan menang.
     Bacaan kedua dalam Efesus 1:15-23 oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul "Doa untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus". Paulus mendoakan orang-orang kudus di Efesus karena ia telah mendengar tentang iman mereka kepada Tuhan Yesus dan praktek kasih mereka terhadap semua orang kudus. Sambil Paulus bersyukur atas iman dan praktek kasih umat, ia mendoakan mereka. Paulus berdoa supaya mereka diberi Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Sesudah diberi Roh ini, Paulus berdoa agar mereka hendaknya diterangi seingga mereka akan mengetahui tiga hal: apa harapan panggilan mereka itu; betapa kayanya kemuliaan pewarisan Allah di antara orang-orang kudus; dan betapa tak terukur besarnya kuasa Allah bagi orang yang percaya. Pada bagian akhir Paulus menyaksikan kemahakuasaan Tuhan dengan merujuk pada tiga peristiwa secara berurutan. Pertama: Allah membangkitkan Kristus dari antara orang mati (ayat 20a), kedua: Allah mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya di sorga melebihi segala sesuatu (20b-21) dan meletakkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus (ayat 22a). Ketiga: Allah membuat Kristus menjadi Kepala dari segala yang ada, juga bagi jemaat yang adalah tubuh-Nya (ayat 22b-23).

Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
     Ketika kita merayakan hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga dan memperingati Hari Persatuan Wanita/Kaum Ibu GMIM, Firman Tuhan ini menuntun kita untuk memberi makna persekutuan kita hari ini. Kenaikan Yesus ke sorga merupakan sebuah momentum bahwa Yesus kembali ke ke-Allahan-Nya di sorga. Raja yang duduk di sebelah kanan Allah seperti yang digambarkan dalam Mazmur adalah Dia, Yesus Kristus yang kenaikan-Nya ke sorga kita rayakan hari ini. Kenaikan Kristus menegaskan ke -Allahan-Nya ke sorga telah menjadikan Kristus sebagai Kepala dari segala yang ada. Kristus berkuasa atas semuanya, termasuk semua kekuatan kosmis. Dengan demikian alam semesta dan jemaat semuanya tunduk pada kuasa Kristus yang adalah kepala. Tidak ada kuasa lain yang dapat menandingi kuasa Tuhan di dalam Kristus. Karena itu sebagai gereja, sebagai tubuh Kristus, adalah tugas kita untuk selalu bersaksi, meneruskan pesan-Nya, memberitakan kabar selamat, melaksanakan karya Kristus.
     Sebagai warga gereja, sebagai wanita kaum ibu GMIM janganlah bergeser dari keyakinan ini. Masalah apapun yang kita hadapi, tetaplah dalam keyakinan bahwa Kristus yang naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa, adalah Dia yang berkuasa, yang adalah Kepala dan yang mempersatukan kita sebagai anggota-anggota tubuh-Nya. Dia adalah yang sudah mempersatukan Wanita Kaum Ibu GMIM dan karena itu hari Kenaikan-Nya diperingati juga sebagai Hari Persatuan Wanita Kaum Ibu GMIM. Di dalam Dia selalu ada jalan, asalkan kita tetap setia kepada-Nya. Jadikanlah peristiwa hari ini sebagai momen introspeksi, dalam peran kita sebagai perempuan (ibu, istri, mama, oma) baik di tengah kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat agar orang menyaksikan kemuliaan Kristus dalam kuasa dan kasih-Nya. Marilah kita selalu memaknai dan merespons hidup kita di dunia ini secara benar dan positif. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar