CELAKALAH
MEREKA YANG BERSANDAR PADA KEKUATAN MANUSIA
(Oleh:
Pdt. Theofilus Sudari)
Bahan Alkitab: Yesaya 31:1-9
Kitab
Yesaya Pasal 28-35 mencatat enam ‘ucapan celaka’ (28:1; 29:1; 29:15; 30:1; 31:1;
33:1). Yesaya 31 adalah ucapan celaka kelima yang diucapkan kepada umat Yehuda
yang tidak setia. Pada umumnya manusia tidak suka celaka, tetapi anehnya
manusia justru lebih suka memilih celaka. Salah satu yang menyebabkan celaka
adalah jika ia lebih mengandalkan manusia dibanding mengandalkan Tuhan. Umat
Yehuda pada waktu itu lebih mengandalkan kekuatan militer Mesir daripada datang
meminta pertolongan Tuhan (31:1).
Yehuda
diperingatkan tegas agar tetap bersandar kepada kasih setia Tuhan saja. Mesir,
yang menjadi andalan mereka akhirnya juga akan hancur (ay.3). yang penting bagi
Yehuda kini ialah menuruti seruan si Nabi agar mereka bertobat (ay.6).
Para
utusan Yehuda telah dikirim ke Mesir untuk minta bantuan (pasal 30:4-6).
Usaha-usaha untuk menyelamatkan diri pada akhirnya tidak bisa dikatakan keliru,
yang menjadi kesalahan dan kebodohan mereka ialah bahwa mereka “tidak meminta keputusan-ku”
terlebih dahulu (30:2). Mereka bahkan mencemooh Firman Tuhan yang disampaikan
melalui Nabi (30:9-11). Di dalam ayat ini bahkan dikatakan bahwa mereka “tidak
mau memandang kepada Yang Mahakudus Allah Israel” dan “Tidak mencari Tuhan.”
Sebaliknya mereka “mengandalkan diri” kepada alat-alat perang, yaitu kuda-kuda
perang dan pasukan-pasukan berkuda dengan kereta-kereta mereka. Sejak zaman
dahulu kala, Mesir memang terkenal karena pasukan-pasukan berkuda yang
merupakan inti kekuatannya.
Tetapi
di dalam Yesaya 31:3, diberitahukan bahwa kekuatan Mesir merupakan andalan yang
palsu dan Tuhan adalah penolong yang sejati. Biar bagaimana, orang Mesir
hanyalah manusia dan bukan Allah. Kekecilan dan keterbatasan manusia di hadapan
Allah dinyatakan dengan bermacam-macam cara dalam PL (Ayb.8:9, 28:12-13;
Ams.20:24; Pkh 7:17). Manusia hanya kecil dan tidak berarti di hadapan Tuhan
(Mzm.8:3; 144:3-4; Ayb.15:14; 22:2; 25:4 dst). Demikian juga Kuda mereka adalah
makhluk yang lemah dan bukan “roh” yang berkuasa, melainkan hanya “daging”
(ibr.basar). Roh Allah yang memberi kehidupan kepada makhluk ciptaan-Nya.
Dengan roh itu juga Tuhan memberi kecakapan untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan yang besar.
Apa
yang terjadi kalau seseorang mengandalkan manusia lebih dari Tuhan? Pertama, Ia
akan mengalami malapetaka (31:2). Kedua, Ia juga akan mengalami
penghukuman Tuhan (31:3). Sebaliknya apa janji-Nya bagi orang-orang yang
mengandalkan Tuhan? Nabi Yesaya memberikan dua gambaran pertolongan Tuhan:
Pertama,
dari sisi keras, yaitu gambaran seekor singa muda yang menggeram untuk
mempertahankan mangsanya (31:4). Ini merupakan gambaran kiasan yang bersifat
sikap dan “singa” itu mengggambarkan tindakan Tuhan (Singa Yehuda) yang
menyelamatkan. Tuhan sendiri yang dengan kuat kuasa-Nya akan tetap memegang
teguh kasih setia-Nya terhadap umat perjanjian-Nya. Sedangkan “pasukan gembala”
itu sendiri adalah Asyur yang datang ribut-ribut dalam jumlah besar. Pasukan
gembala yang dikerahkan itu datang dengan segala peralatan dan bunyi-bunyian
serta teriakan untuk mencoba menakut-nakuti si “singa” itu, agar singa itu
terkejut dan meninggalkan mangsanya serta melarikan diri. Namun singa itu tidak
gentar sedikitpun, bahkan “mengaum” dan “menggeram” dalam mempertahankan dan
sekaligus seolah-olah memberi peringatan supaya jangan menganggunya.
Demikianlah Tuhan akan turun ikut berperang di bukit Sion untuk mempertahankan
umat-Nya (bnd. 28:21). Dengan cara mengejutkan dan menakutkan, Tuhan akan
mengusir segala musuh yang datang beramai-ramai untuk menyerang umat-Nya.
Kedua,
dari sisi kelembutan, yaitu gambaran seekor burung yang berkepak-kepak
melindungi sarangnya (31:5). Burung itu memperhatikan, mengawasi, melindungi
secara aktif sambil terbang ke sana ke mari untuk menjamin keamanan dan keselamatan
sarangnya terhadap segala macam ancaman dari lingkungan sekitarnya (burung
rajawali). Oleh sebab itulah Tuhan memanggil umat-Nya untuk bertobat dalam
bentuk membuang semua berhala yang dibuat oleh tangan sendiri yang berlumuran
dengan dosa (31:6-7); sehingga Tuhan sendiri yang akan turun tangan
menghancurkan musuh (31:8-9).
[B]PENUTUP[/B]
Godaan
percaya pada kuasa, kekayaan dan kecerdikan manusia mendatangkan celaka; namun
Tuhan adalah satu-satunya yang layak dipercaya dan satu-satunya andalan yang
tak pernah mengecewakan karena tak ada yang lebih dahsyat daripada Dia. Mari
kita memulai hidup ini dengan segala rencana yang mengandalkan Tuhan dan
menaruh harapan kita hanya kepada-Nya! Berjalanlah bersama-Nya melewati apapun
dan raihlah kemenangan gemilang dari setiap peperangan dalam kehidupan saudara,
Amin!
PERTANYAAN:
1.
Apa yang sebenarnya membuat manusia sulit mengandalkan Tuhan dalam hidupnya?
2.
Apa yang terjadi kalau seseorang mengandalkan manusia lebih dari Tuhan?
3.
Apa keuntungan hidup mengandalkan kekuatan Tuhan?
4. Apakah saudara memiliki pengalaman
mengandalkan kekuatan manusia dan apa akibatnya atau punya pengalaman
mengandalkan Tuhan, apakah akibatnya?
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar