Berjuang Menghadapi Maut
Ester 4:5-14
Ester 4:5-14
Menghadapi ancaman maut merupakan
hal yang sangat menakutkan. Apalagi ancaman pembinasaan massal yang yang
direncanakan secara matang oleh Haman. Mereka menim-bang sejumlah uang
perak sebagai harga nyawa komunitas yahudi.
Untuk keluar dari persoalan itu, maka
Mordekhai tidak tinggal diam. Ia mendesak Ester sebagai Ratu untuk
menolong umat Yahudi yang akan dipunahkan. Sebagai bukti, ia memberikan
salinan surat undang-undang yang menegaskan tentang hal itu.
Kendati seorang Ratu, Ester tidak dapat
bertindak gegabah. Ia pun menghadap Raja tanpa panggilan. Menentang
aturan resikonya adalah hukuman mati. Hanya orang yang diulurkan tongkat
emas, maka mereka akan tetap hidup. Ester berhadapan dengan buah
simalakama, dimakan mati dan tidak dimakan juga akan mati. Maut telah
mengintai. Secara manusia tidak ada jalan keluar. Berdiam diri dan tidak
berbuat apa-apa pun beresiko. Apalagi berbuat sesuatu. Namun orang yang
percaya tetap yakin akan datang pertolongan dan kelepasan dari Tuhan.
Jika keluarga kita diperhadapkan dengan
kasus seperti yang dialami oleh Ester dan Mordekhai, maka mungkin kita
juga akan mengalami bagaimana sulitnya mencari jalan keluar, jalan
seolah buntu dan sulit mengambil keputusan yang tepat. Namun sesulit
apapun persoalan itu bagaikan maut yng mengintai dan mengancam
kehidupan kita, maka janganlah kita membiarkan diri dikuasai oleh
persoalan itu. Sebaliknya kitalah yang harus menguasai persoalan itu.
Mengapa demikian…? Jawabannya adalah bahwa kita mempuanya Allah yang
sanggup menolong kita mengatasi persoalan itu. Keyakinan akan
pertolongan Tuhan, mari mulai kita tumbuhkan sejak dini kepada anak-anak
kita. Supaya anak-anak kita tetap teguh dan tidak mudah menyerah
menghadapi tantangan hidup. Amin.
Doa: Ya Tuhan,
tolonglah kami dalam menghadapi persoalan hidup yang sulit. Sebab hanya
Engkaulah pertolongan yang kami butuhkan. Amin.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar