Perlukah Orang Berkabung?
Ester 4:1-4
Berkabung adalah ungkapan penderitaan atas pergumulan sendiri atau komunitas tapi ada juga sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan orang lain.
Ester 4:1-4
Berkabung adalah ungkapan penderitaan atas pergumulan sendiri atau komunitas tapi ada juga sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan orang lain.
Bacaan ini menceritakan tentang
Mordekhai. Ia mengena-kan kain kabung dan abu sebagai lapik tidurnya.
Tanpa malu ia berjalan ke tengah kota sambil menjerit dan menangis
mengungkapkan kepedihan hatinya atas maut yang akan menimpa bangsanya.
Tidak hanya Mordekhai, seluruh umat Israelpun berpuasa sambil meratap.
Sebab tak seorangpun dapat membatalkan titah dan undang-undang Raja,
selain doa kepada Tuhan Allah.
Kerisauan menimpa Ester. Ia begitu
peduli dan ingin mengetahui lebih jelas persoalan itu. Ia member-kan
pakaian kepada Mordekhai, untuk menanggalkan kain kabungnya. Pada waktu
itu orang tidak bisa masuk ke istana kalau mengenakan kain kabung.
Upayanya mendapat pe-nolakan. Menurutnya, persoalan ini sangat serius,
makanya ia mendesak Ester agar tidak tinggal diam, tapi bersegera
mencari pertolongan.
Tak mudah memang mengatasi penderitaan
dan per-gumulan hidup, apalagi menghadapi maut. Cara yang tepat
menghadapinya adalah berkabung yaitu dengan memohon beas kasihan Tuhan
atas perlakuan diskriminatif bagi orang Yahudi yang terancam dibunuh
secara masal.
Dimana-mana masih kita jumpai
bentuk-bentuk tinadkan diskriminatif terhadap orang lain, baik pribadi
maupun kelompok. Seseorang atau sekelompok orang sengaja disisihkan dan
diabaikan oleh karena suku, agama, partai, dan sebagainya. Sayangnya
upaya untuk keluar dari tekanan tersebut diakukan dengan mengandalkan
kekuatan dan kemampuan sendiri.
Jika keluarga kita menghadapi
pergumulan, seharusnya kita berlaku seperti umat Yahudi. Mereka memohon
kepada Tuhan dengan berkabung dan berpuasa. Kita perlu men-jadikan
keluarga kita menjadi tempat pertama seseorang untuk dikasihi,
diperhatikan dan dipedulikan tapi juga sebagai tempat untuk bergumul
bersama. Amin.
Doa: Ya Tuhan,
tolonglah kami, agar dapat mewujudkan tekad untuk menopang pergumulan
orang lain, sekalipun harus berpuasa dan berkabung. Amin.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar