Ketika tahun baru menyapa, banyak orang
mulai mencari resolusi awal tahun. Ada yang ingin sukses, berhasil dalam
kuliah, berhenti merokok, menurunkan berat badan, membaca buku, konsisten
berdoa dsb. Semuanya baik dan sah-sah saja. Namun ada juga yang memiliki
resolusi kudus di tahun baru, yaitu "Menaruh Yesus di tempat
pertama". Resolusi yang sangat suci dan baik sekali tetapi sayang
menaruh Yesus di tempat paling atas merupakan kesalahan orang percaya.
Mengapa saya katakan jangan! bukankah Yesus harus di nomor satukan? anda
benar! tapi itu bukan solusi yang tepat (Jangan berprasangka dulu).
Saya pernah mendengar dari seorang teman bahwa para pengusaha di gerejanya
tidak mau menerima karyawan kristen. Saya bertanya kenapa? Dia mengatakan
bahwa orang Kristen selalu minta izin tidak masuk kantor karena ada acara
gereja, KKR, pelayanan dan berbagai alasan rohani yang lain. Dilihat
sepintas para karyawan ini benar, ia memilih imannya dari pada
pekerjaannya. Tetapi ia lupa bahwa ia tidak akan pernah menjadi teladan
malah menjadi batu sandungan bagi orang lain. Atau terkadang anda
melayani di gereja namun anda lupa tugas anda di rumah dalam melayani anak,
suami atau istri. Sekali lagi, jangan menaruh Yesus di tempat
pertama. Anda tidak bisa menjadikan Yesus di tempat pertama. Seperti melayani di gereja dan melupakan keluarga, hanya karena anak dan istri
ada pada urutan ke 2 setelah Yesus. Anda tidak akan mengalami kehidupan yang
seimbang.
Lalu bagaimana?
Bisakah hal ini berjalan bersama-sama? baik dalam pekerjaan dan melayani?
Jawabannya adalah "BISA". Caranya "Jadikan Yesus
sebagai pusat kehidupan". Ia bukan yang pertama tetapi pusat hidup. Ia adalah pusat dari kehidupan ini. Kalau pusat berarti anda
menjadikan Dia pusat dalam keluarga, Dia sebagai pusat di kantor, di sekolah,
di pelayanan, bisnis dll. Dengan demikian seluruh hati anda akan selalu tertuju
pada Dia, walau apapun yang anda perbuat. Ketika anda menjadikan Dia
pusat maka seluruh pekerjaan, pelayanan, urusan keluarga, bisnis anda berada
dalam pengawasan-Dia. Sebab Dialah pusat hidup kita. Amin.
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar