Mengimitasi Kristus
Amsal 3 : 31 – 35
Pengamsal dalam bagian ini memberikan
gambaran tentang diri manusia. Di satu pihak, keseharian manusia di
hadapan Tuhan, seperti berada di hadapan hakim dan menunggu untuk
menerima putusan bersalah/tidak bersalah. Berhadapan dengan Allah
membuat manusia terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok orang berdosa
(lalim) dan kelompok orang benar.
Tidak ada kelompok “diantara” Tuhan
ditampilkan sebagai sosok yang mau bergaul, dan memberkati kehidupan
orang benar. Sebaliknya, Tuhan menghukum orang lalim dengan menjauhkan
diri dari mereka. Pengamsal dengan lugas menyampaikan supaya pendengar
tidak memilih satu pun jalan dari orang lalim. Kenapa ?
Konsekuensinya terlalu berat, yaitu menderita di dunia dan di akhirat.
Penderitaan itu adalah penderitaan tak terbayangkan karena Tuhan
meninggalkan meraka dalam keadaan sepi pertolongan. Sementara itu orang
benar akan mewarisi kehormatan. Kehormatan disini berarti harkat dan
martabat manusia sebagai imago dei (segambar dengan Allah) dijamin oleh
Tuhan di dunia kini dan nanti.
Sebagai pengikut Kristus, kita diajak
untuk terus mengimitasi/meneladani Kristus sepanjang hidup kita.
Perziarahan kita di dunia ini harus berakhir di dalam Kristus. Lantas
bagaimana caranya? Cuma satu yaitu melakukan petunjuk dan rahan Kristus.
Yesus Kristus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Dengan kata lain jalan
itu adalah Kristus. Oleh karena itu untuk membuat Kristus hidup di
dalam diri kita maka kita harus melalui jalan Kristus dan mempraktekkan
KEBENARAN Kristus. Amin
Doa : Tuhan Yesus,
kami rindu memberlakukan kehendak-Mu, meneladani dan menyerupai Engkau
dalam melakukan kasih. Kiranya permohonan kami berkenan kepada-Mu. Amin
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar