Panggilan Untuk Bernubuat
Yehezkiel 37 : 3 – 6
Pencitraan kita tentang Allah itu
sering kali digambarkan sebagai pribadi yang terhampiri atau pribadi
yang relasinya sangan jauh dengan manusia. Namu penulis kitab Yehezkiel
dalam bagian ini mencitrakan Allah sebagai pribadi yang suka
berkomunikasi. Allah dilukiskan memiliki sifat-sifat manusia karena Ia
melakukan dialog dengan nabi bahkan Allah sendiri yang membukan dialog
itu dengan pertanyaan yang manantang.
Jawaban Yehezkiel yang seakan
mengembalikan penanganan masalah kepada Allah, justru Allah memanggil
nabi untuk bernubuat terhadap tulang-tulang itu. Allah mendesak nabi agar
memberi tahu kepada tulang-tulang itu bahwa Allah akan memberi nafas
hidup, urat-urat dan daging untuk menutupi tulang-tulang itu. Tampak
disini bahwa Allah bukan sekedar memberi perintah saja melainkan Ia juga
memberi tuntunan mengenai cara dan isi dari nubuat yang harus dilakukan.
Suatu kerja pelayanan sering menjadi terbengkalai atau bahkan terhenti
karena kita diperhadapkan dengan kendala-kendala tertentu atau anggapan
bahwa itu bukan tanggung jawab kita. Padahal Allah memanggil kita dan
menyertakan kita dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya bagi dunia.
Keluarga-keluarga kita perlu membangun dialog-dialog yang bermanfaat
bagi penyertaan diri kita dalam kerja pelayanan di mana kita dihadirkan
Allah, seperti pengembalaan, peduli lingkungan, dan lain-lain. Amin
Doa : Ya Tuhan,
kami sadar bahwa Engkau menyertakan kami dalam karya selamat-Mu bagia
dunia ini. Tolonglah perlengkapi kami untik melaksanan peran kami
tersebut. Amin
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar