Roni
Bersama ayahnya sangat suka berpergian bersama. Bagi Roni bepergian bersama
ayahnya adalah momen terbaik karena mereka bisa bercerita banyak di mobil, masa
muda ayahnya dapat iya dengarkan ketika mereka bersama. Beliau seakan tidak
pernah kehabisan akal untuk menceritakan berbagai hal menarik.Suatu
hari Roni dan ayahnya berkendara menuju sebuah tempat dengan mengendarai mobil,
Roni lah yang mengemudikan mobil tersebut. Di tengah perjalanan mereka,
terlihat awan kelam menyelimuti langit dan angin kencang. Langit semakin gelap
dan awan bertiup kencang kemudian turun hujan yang sangat lebat, badai itu
begitu hebat.
Terlihat beberapa kendaraan mulai menepi, Roni dengan wajah
gelisah bertanya kepada ayahnya “Ayah apakah kita juga menepi?” “Teruslah
mengemudi” jawab ayahnya dengan singkat. Roni terus mengemudi, angin
semakin kencang dan pohon-pohon mulai tumbang suasana semakin menakutkan,
terlihat mobil-mobil besar mulai menepi. Roni bertanya lagi kepada
ayahnya “Ayah bagaimana ini?”tanyanya dengan resah. “Teruslah
mengemudi” sahut ayahnya dengan terus melihat kedepan. Hujan semakin
deras, jarak pandang semakin sulit untuk melihat dan angin begitu hebat
mengguncang mobilnya.
Roni
berusaha mengemudikan mobilnya dengan perlahan, setelah beberapa kilometer
cuaca mulai membaik dan hujan sudah berhenti dan akhirnya mereka sampai di
daerah yang kering dan matahari bersinar. “Sekarang kalau kau mau
berhenti dan keluar silahkan” kata ayahnya sambil tersenyum. “Kenapa
sekarang?” tanya Roni heran. “Agar kau bisa melihat keadaan
dirimu seandainya kamu berhenti di tengah badai”. Roni pun keluar dari
mobil dan melihat dibelakangnya badai terus berlangsung, ia teringat
mobil-mobil yang berhenti disana. “Jangan pernah berhenti walaupun
di tengah badai”
Dalam
menjalani hidup ini, kita selalu ditemani olah Bapa sorgawi dan terus menyertai
kita dalam kesulitan. Bapa memberikan kita tangannya untuk mendampingi kita.
Sebesar apapun masalah anda, teruslah berjalan menghadapi itu karena ada Bapa
yang mendampingi kita semua. Percayalah di depan sana terdapat cahaya dan
suasana tenang yang menanti.
Tanpa badai hidup kita tidak dapat memahami arti
mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan
Tweet |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar