Minggu, 17 Februari 2013

CELAKALAH MEREKA YANG BERSANDAR PADA KEKUATAN MANUSIA

CELAKALAH MEREKA YANG BERSANDAR PADA KEKUATAN MANUSIA

(Oleh: Pdt. Theofilus Sudari)

Bahan Alkitab: Yesaya 31:1-9


Kitab Yesaya Pasal 28-35 mencatat enam ‘ucapan celaka’ (28:1; 29:1; 29:15; 30:1; 31:1; 33:1). Yesaya 31 adalah ucapan celaka kelima yang diucapkan kepada umat Yehuda yang tidak setia. Pada umumnya manusia tidak suka celaka, tetapi anehnya manusia justru lebih suka memilih celaka. Salah satu yang menyebabkan celaka adalah jika ia lebih mengandalkan manusia dibanding mengandalkan Tuhan. Umat Yehuda pada waktu itu lebih mengandalkan kekuatan militer Mesir daripada datang meminta pertolongan Tuhan (31:1).
Yehuda diperingatkan tegas agar tetap bersandar kepada kasih setia Tuhan saja. Mesir, yang menjadi andalan mereka akhirnya juga akan hancur (ay.3). yang penting bagi Yehuda kini ialah menuruti seruan si Nabi agar mereka bertobat (ay.6).
Para utusan Yehuda telah dikirim ke Mesir untuk minta bantuan (pasal 30:4-6). Usaha-usaha untuk menyelamatkan diri pada akhirnya tidak bisa dikatakan keliru, yang menjadi kesalahan dan kebodohan mereka ialah bahwa mereka “tidak meminta keputusan-ku” terlebih dahulu (30:2). Mereka bahkan mencemooh Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi (30:9-11). Di dalam ayat ini bahkan dikatakan bahwa mereka “tidak mau memandang kepada Yang Mahakudus Allah Israel” dan “Tidak mencari Tuhan.” Sebaliknya mereka “mengandalkan diri” kepada alat-alat perang, yaitu kuda-kuda perang dan pasukan-pasukan berkuda dengan kereta-kereta mereka. Sejak zaman dahulu kala, Mesir memang terkenal karena pasukan-pasukan berkuda yang merupakan inti kekuatannya.

Tetapi di dalam Yesaya 31:3, diberitahukan bahwa kekuatan Mesir merupakan andalan yang palsu dan Tuhan adalah penolong yang sejati. Biar bagaimana, orang Mesir hanyalah manusia dan bukan Allah. Kekecilan dan keterbatasan manusia di hadapan Allah dinyatakan dengan bermacam-macam cara dalam PL (Ayb.8:9, 28:12-13; Ams.20:24; Pkh 7:17). Manusia hanya kecil dan tidak berarti di hadapan Tuhan (Mzm.8:3; 144:3-4; Ayb.15:14; 22:2; 25:4 dst). Demikian juga Kuda mereka adalah makhluk yang lemah dan bukan “roh” yang berkuasa, melainkan hanya “daging” (ibr.basar). Roh Allah yang memberi kehidupan kepada makhluk ciptaan-Nya. Dengan roh itu juga Tuhan memberi kecakapan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang besar.

Apa yang terjadi kalau seseorang mengandalkan manusia lebih dari Tuhan? Pertama, Ia akan mengalami  malapetaka (31:2). Kedua, Ia juga akan mengalami penghukuman Tuhan (31:3). Sebaliknya apa janji-Nya bagi orang-orang yang mengandalkan Tuhan? Nabi Yesaya memberikan dua gambaran pertolongan Tuhan:

Pertama, dari sisi keras, yaitu gambaran seekor singa muda yang menggeram untuk mempertahankan mangsanya (31:4). Ini merupakan gambaran kiasan yang bersifat sikap dan “singa” itu mengggambarkan tindakan Tuhan (Singa Yehuda) yang menyelamatkan. Tuhan sendiri yang dengan kuat kuasa-Nya akan tetap memegang teguh kasih setia-Nya terhadap umat perjanjian-Nya. Sedangkan “pasukan gembala” itu sendiri adalah Asyur yang datang ribut-ribut dalam jumlah besar. Pasukan gembala yang dikerahkan itu datang dengan segala peralatan dan bunyi-bunyian serta teriakan untuk mencoba menakut-nakuti si “singa” itu, agar singa itu terkejut dan meninggalkan mangsanya serta melarikan diri. Namun singa itu tidak gentar sedikitpun, bahkan “mengaum” dan “menggeram” dalam mempertahankan dan sekaligus seolah-olah memberi peringatan supaya jangan menganggunya. Demikianlah Tuhan akan turun ikut berperang di bukit Sion untuk mempertahankan umat-Nya (bnd. 28:21). Dengan cara mengejutkan dan menakutkan, Tuhan akan mengusir segala musuh yang datang beramai-ramai untuk menyerang umat-Nya.

Kedua, dari sisi kelembutan, yaitu gambaran seekor burung yang berkepak-kepak melindungi sarangnya (31:5). Burung itu memperhatikan, mengawasi, melindungi secara aktif sambil terbang ke sana ke mari untuk menjamin keamanan dan keselamatan sarangnya terhadap segala macam ancaman dari lingkungan sekitarnya (burung rajawali). Oleh sebab itulah Tuhan memanggil umat-Nya untuk bertobat dalam bentuk membuang semua berhala yang dibuat oleh tangan sendiri yang berlumuran dengan dosa (31:6-7); sehingga Tuhan sendiri yang akan turun tangan menghancurkan musuh (31:8-9).



[B]PENUTUP[/B]

Godaan percaya pada kuasa, kekayaan dan kecerdikan manusia mendatangkan celaka; namun Tuhan adalah satu-satunya yang layak dipercaya dan satu-satunya andalan yang tak pernah mengecewakan karena tak ada yang lebih dahsyat daripada Dia. Mari kita memulai hidup ini dengan segala rencana yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kita hanya kepada-Nya! Berjalanlah bersama-Nya melewati apapun dan raihlah kemenangan gemilang dari setiap peperangan dalam kehidupan saudara, Amin!



PERTANYAAN:

1. Apa yang sebenarnya membuat manusia sulit mengandalkan Tuhan dalam hidupnya?

2. Apa yang terjadi kalau seseorang mengandalkan manusia lebih dari Tuhan?

3. Apa keuntungan hidup mengandalkan kekuatan Tuhan?

4. Apakah saudara memiliki pengalaman mengandalkan kekuatan manusia dan apa akibatnya atau punya pengalaman mengandalkan Tuhan, apakah akibatnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar