Kamis, 21 Februari 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 21 Pebruari 2013

Keinginan Daging
Matius 4 : 1 – 4
Keinginan daging adalah sifat manusia yang hidup tanpa Tuhan. Suatu bentuk perwujudan keinginan daging itu ialah pementingan diri yang membuat kita selalu ingin menuruti kenedak kita sendiri, hawa nafsu dan keinginan tubuh, tujuan hidupnya adalah kepuasan diri. Titik kelemahan inilah yang menjadi salah satu kelemahan manusia, oleh sebab itu ketika Yesus selesai  berpuasa selama 40 hari 40 malam dalam keadaan lapar dan haus iblis pun mengoda-Nya untuk merubah batu menjadi roti. Iblis tahu kelemaham manusia adalah semau yang bekaitan dengan urusan “perut”, terlebih ketika dalam keadaan lapar.
Dalam kehidupan manusia persoalan kebutuhan pokok (basic needs) terutama pangan menjadi hal yang sangat mendasar, baik dalam kehidupan pribadi, rumah-tangga, bermasyarakat, baik secara lokal maupun global. Percepatan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membawah dampak pada masalah ketersesdiaan pangan, manusia berlomba-lomba untuk dapat memenuhi kebutuhan yang tidak dapat ditunda di tengah semakin menipisnya sumber bahan pangan yang ada. Situasi ini semakin parah dengan terjadinya perubahan iklim (climate change) dan pemanasan global (global warming) yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup. Semua hal ini akhirnya bermuara pada semakin meningkanya kemiskinan dan menurunya taraf kehidupan manusia. Maka, hiduplah manusia dalam suati kehidupan yang saling mejadi serigala satu terhadap yang lainnya, saling menjatuhkan, saling membinasakan, semuanya demi kelanjutan hidup.
Yesus telah meneladankan bahwa : manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari firman yang keluar dari mulut Allah (Mat 4: 4). Hal ini  tentunya tidak dimaksudkan bahwa masalah makanan (pangan) itu tidak penting, melaikan dimaksudkan disini ialah kemana dan bagaimana arah kehidupan ini dituju. Jika tujuan hidup ini semata-mata hanya untuk memuaskan segala keinginan kedagingan kita maka kita akan menuju kepada saling membinasakan satu terhadap yang lainnya, tetapi jika tujujan hidup ini tertuju kepada Allah maka Allah sebagai sumber kehidupan akan memberikan segala kecukupan bagi kita melalu hikmat dan kebijaksanaan sorgawi, termasuk bagaimana manusia mengolah bumi dan alam semesta ini sebagai suatu lingkungan hidup yang dapat terus berlanjut generasi ke generasi. Amin
Doa : Tuhan, jadikan kami kuat dan mampu mengarahkan hidup kepada-Mu. Sebab kami pun sadari bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, melaikan dari firman yang keluar dari mulut Allah. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar