Sabtu, 30 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 30 Maret 2013

Jangan Mengakomodir Kepemimpinan Pilatus
Yohanes 19 : 13 – 16a
Pilatus berada di singgasana sebagai Gubernur Yudea. Ia duduk di kursi pengadilan di tempat yang bernama LITOSTROTOS dalam bahasa Ibrani Gabata. Di hari persiapan paskah kira-kira jam 12 siang Pilatus berkata kepada orang-orang Yahudi inilah rajamu tetapi mereka merespons dengan terikan enyahkan Dia, enyahkan Dia, salibkan Dia. Pilatus berkata kembali kepada mereka: haruskah aku menyalibkan rajamu?

Jumat, 29 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 29 Maret 2013

Jangan Takut
Yohanes  19 : 8 – 12
Pilatus adalah seorang pemimpin yang takut menegakkan kebenaran. Rasa takutnya muncul disebabkan karena ia tahu Yesus tidak bersalah tapi dipersalahkan dan karena desakkan orang Yahudi bahwa Yesus harus disalibkan. Kemudian Pilatus menayakan asal Yesus teteapi Yesus tidak menjawabnya.

Kamis, 28 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 28 Maret 2013

Memperjuangkan Kebenaran di Dalam Yesus
Yohanes 19 : 4 – 7
Ada ungkapan yang menarik yang dikatakan Pilatus kepada orang-orang Yahudi yang membenci Yesus : “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya”, (ay. 4,6 dan Yoh. 18 : 38b). Mencermati firman Tuhan dalam ayat 4-7, kelihatan Pilatus menyesal dan ingin membela Yesus. Walaupun Pilatus telah terlanjur menyuruh orang menyesah/memukul Yesus. Ungkapan Pilatus dengan mengatakan lihatlah aku membawa Dia keluar kepada kamu (ay 4) dan ungkapan lihatlah manusia itu (ay 5) ada kesan Pilatus ingin membelah Yesus.

Rabu, 27 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 27 Maret 2013

Menolak Kejahatan, Menerima Kebenaran
Yohanes 19 : 1 -3
Pernakah kita mendengar ungkapan tentang kejahatan berjamaah? Dimana ada sekelompok orang ramai-ramai menggerogoti keuangan Negara sehingga mereka baik pemimpinnya maupun anggotanya diperiksa di pengadilan dan di tuntut secara hukum. Hal ini identik dengan ungkapan firman, walaupun berbeda kasusnya. Pilatus sebagai seorang pemimpin turut bersama orang Yahudi dan para prajurit Romawi melakukan kejahatan berjamaah terhadap Yesus yang tak bersalah. Pilatus menyuruh orang menyesah Yesus (memukul Yesus), dan memakaikan jubah ungu symbol penderitaan. Mereka memberi salam ejekan, mereka menampar mukanya.

Selasa, 26 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 26 Maret 2013

Ketegasan
Yohanes 18 : 38b – 40
Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam keadaan luar biasa adalah ketegasan. Ketegasan dalam hal pengambilan keputusan, sekalipun keputusan itu mengakomodir yang satu dan mengabaikan yang lain. Seperti itulah ketegasan supaya kepemimpinan kita tidak ragu-ragu. Ketegasan bukan berarti otoriter daan tidak demokratis. Namun ketegasan adaalh solusi untuk meredam dan menghentikan kekacauan serta konflik yang tak kunjung berhenti. Pilatus adalah gambaran seoragn pemimpin yang ragu-ragu.

Minggu, 24 Maret 2013

MTPJ 24-30 Maret 2013

TEMA BULANAN  : “Penderitaan sebagai bagian dari proses realisasi iman”
TEMA MINGGUAN : “Menguasai dengan cara menderita”
Bahan Alkitab : Yesaya 52:13-15; Yohanes 18:38b-19:16a

Alasan Pemilihan Tema   
Ada pepatah mengatakan : berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Artinya bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jika pepatah ini dihubungkan dengan kekuasaan, maka tidak ada kekuasaan yang dimiliki seseorang secara instan. Misalnya untuk mendapatkan kekuasaan orang mengandalkan uang, jabatan, keluarga dan status sosial.

Sabtu, 23 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 23 Maret 2013

Tanggung Jawab !
Matius 27 : 25 – 26
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menangung segala sesuatu terhadap apa yang kita putuskan dan apa yang dibebankan kepada kita oleh Gereja maupun Negara. Maka bagi orang percaya tanggung jawab adalah bagian  dari iman. Setelah Pilatus lari dari kenyataan dalam tanggung jawab, seluruh orang Yahudi menunjukkan sikap berani mereka untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka putuskan walaupun resikonya adalah penghukuman dan kematian. Mendengar jawaban mereka, Pilatus membebaskan Barnabas dan Yesus disesah lalu diserahkan untuk disalibkan. Hukuman sesah merupakan kebiasaan Romawi mendahului penyaliban.

Jumat, 22 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 22 Maret 2013

Politik Cuci Tangan
Matius 27 : 23 -24
Ketika diputuskan bahwa Yesus harus disalibkan, Pilatus berusaha untuk menyelamatkan-Nya. Ia membela-Nya dan berkata kepada orang banyak, tetapi apakah yang telah dilakukan-Nya? Dengan keras mereka menjawab, salibkan Dia!

Kamis, 21 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 21 Maret 2013

Pilihan Massa
Matius 27 : 21 – 22
Masuknya pesan isteri Pilatus, membawa dampak yang sangat kuat bagi pemimpin Yahudi untuk mempengaruhi massa. Ketika ia bertanya : “Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki untuk dibebaskan bagimu ?“. Orang banyak dengan singkat dan tegas menjawab: Barabas. Pilihan massa jatuh pada barabas yang adalah seorang penjahat menurut pemerintah Romawi  tapi bagi orang Yahudi ia adalah pejuang kemerdekaan. Tuntutan yang sudah diketahuinya dan ini membuat ia terperangkap pada kebimbangan. Lalu ia bertanya, apa yang harus kuperbuat dengan Yesus, mereka menjawab salibkan Dia. Para pemimpin Yahudi akhrinya menang bukan hanya berhasil menghasut massa tapi juga berhasil menjatuhkan hukuman mati bagi Yesus. Padahal Pilatus berwenang mengambil keputusan yang benar dan adil secara hukum.

Rabu, 20 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 20 Maret 2013

Peran Isteri
Matius 27:19-20
Isteri adalah perempuan yang Tuhan tempatkan untuk menjadi penolong yang sepadan bagi suami. Menjadi mahkota bagi suami karena kecakapannya dan menjadi tiang doa bagi keluarga karena kualitas imannya. Pilatus dalam keadaan yang tegang ketika diperhadapkan dengan Yesus yang dimusuhi orang Yahudi dan penawarannya pada orang banyak untuk memilih Yesus atau Barabas, isterinya memberi pesan agar ia cerdas menyikapi tentang perkara Yesus. Isterinya yakin Yesus adalah orang benar, Ia tidak bersalah, Pilatus pun tahu akan hal ini. Sebab lewat mimpi isterinya menderita banyak karena Yesus, yaitu karena Dia yang tidak bersalah itu hendak dibunuh.

Selasa, 19 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 19 Maret 2013

Tawaran Untuk MemilihMatius 27:15-18
Hidup adalah pilihan, maka kitapun harus memilih dan setiap pilihan ada akibatnya baik positif maupun negatif. Pilatus dalam keadaan bingung dan heran terhadap sikap Yesus, menawarkan membebaskan Yesus sebab ia tahu mereka iri hati pada-Nya. Ditawarkan Barabas seorang penjahat dengan Yesus yang disebut Kristus yang akan mereka pilih.

Senin, 18 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Senin, 18 Maret 2013

Terdakwa?
Matius 27:11-14
Pasti semua orang tidak ingin menjadi terdakwa, apalagi kalau kita tidak bersalah! Menjadi terdakwa adalah hal yang tidak mudah, banyak gejolak yang terjadi, baik iman (ketaatan), mental (emosi),dan relasi (kerabat). Ketika Yesus diperhadapkan pada Pilatus dalam keadaan tak bersalah, terlihat ada banyak tekanan baik dalam dirinya maupun dari orang Yahudi. Pilatus bertanya: Bukankah Engkau Raja? Gejolak takut tersaingi nampak dari pertanyaan itu, walaupun ini juga dijadikan alasan orang Yahudi yang dipolitisir. Jawaban Yesus penuh wibawa, engkau sendiri yang mengatakannya. Ini membuatnya bingung apalagi banyak tuduhan yang disampaikan pada Yesus dan Ia tetap diam dan tidak membela diri. Sungguh luar biasa dan mengherankan!

MTPJ 17 - 23 Maret 2013

TEMA BULANAN : “Penderitaan sebagai bagian dari proses realisasi iman”
TEMA MINGGUAN : “Politik versi Pilatus”
Bahan Alkitab : “Matius 27 : 11-26

Alasan Pemilihan Tema
     
Politik adalah seni memimpin untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi juga berarti kemauan bersama untuk membangun dan memelihara polis (tempat di mana kehidupan bersama dapat dibina dan dipupuk). Kepemimpinan membutuhkan intelektuaitas diri, kewiwaan dan ketegasan dalam memerintah dan pengambilan keputusan. Benar tetap benar dan salah tetap salah atau benar katakan benar, salah katakana salah. Inilah pertimbangan hukum dan etika yang hakiki sesuai iman dan lendasan hukum yang berlaku.

Sabtu, 16 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 16 Maret 2013

Sindiran dan Penyerahan
Lukas 22 : 52 – 53
Sangat ironis ucapan Tuhan Yesus: “sangkamu aku ini penyamun ?”. Ucapan yang mempermalukan para pemuka Yahudi sebab Yesus bukanlah seroang perampok yang berbahaya sebab setiap hari Ia selalu bersama mereka di Bait Allah (Pasal 21:37-38) sehingga sebenarnya mereka sangat mudah menangkapnya. Sindiran ini sebagai peringatan bahwa sebenarnya sebagai pemuka agama Yahudi mereka tidak harus melakukan penangkapan ini.

Jumat, 15 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 15 Maret 2013

Kasih Kristus yang Menyembuhkan
Lukas 22  : 51
Tuhan Yesus memberi reaksi atas tindakan main hakim sendiri oleh seorang murid dalam bacaan kemarin.  ‘Sudahlah’ artinya  biarkanlah proses penangkapan ini terjadi karena Tuhan Yesus sadar bahwa hal ini harus terjadi, karena memang Anak Manusia harus diserahkan kedalam tangan manusia untuk menderita demi kasih-Nya kepada manusia. Begitu besar kasih-Nya kepada manusia maka Ia menjamah dan menyembuhkan telinga hamba Imam Besar yang putus itu.

Kamis, 14 Maret 2013

YESUS BUKAN YANG PERTAMA


Ketika tahun baru menyapa, banyak orang mulai mencari resolusi awal tahun.  Ada yang ingin sukses, berhasil dalam kuliah, berhenti merokok, menurunkan berat badan, membaca buku, konsisten berdoa dsb.  Semuanya baik dan sah-sah saja. Namun ada juga yang memiliki resolusi kudus  di tahun baru, yaitu "Menaruh Yesus di tempat pertama".  Resolusi yang sangat suci dan baik sekali tetapi sayang menaruh Yesus di tempat paling atas merupakan kesalahan orang percaya.  Mengapa saya katakan jangan!  bukankah Yesus harus di nomor satukan? anda benar! tapi itu bukan solusi yang tepat (Jangan berprasangka dulu).

MENGASIHI YANG TIDAK "SEMPURNA"



Baru saja kami sharing firman dalam komunitas kami mengenai Kasih. Semua menjelaskan devinisi kasih dengan baik, namun ada satu yang menjadi perhatian saya. Salah satu dari teman kami berkata, “Kasih adalah mengasihi yang tidak sempurna”.  Devinisi ini membuat jantung saya sedikit berhenti tapi tidak lebai :). Dan mengambil kesimpulan dalam hati walaupun sharing belum selesai.   Bahwa itulah kasih yang sebenarnya harus kita miliki.  Kasih, dimana kita  saling menerima kekurangan, saling mengampuni setiap kesalahan, saling memperhatikan ketika orang lain lemah dan tertawa bersama ketika segala sesuatu berjalan tidak sempurna.

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 14 Maret 2013

Main Hakim Sendiri
Lukas 22 : 49 – 50

Kehadiran Yudas dan segerombilan orang yang datang untuk menangkap Yesus melahirkan perlawanan yang penuh emosional dari kalangan murid Tuhan Yesus. Reaksi ini adalah wajar dalam rangka menganamankan Sang Guru demi keadilan dan kebenaran. Kendati dalam situasi seperti ini tidak dapat dilakukan sebab yang datang adalah penguasa duniawi dan agamawi yang mengabdikan keadilan dan kebenaran. Sekalipun maksud para murid adalah baik teteapi tindakan ‘menyerang hamba Imam Besar dengan pedang shingga putus telingan kanannya’ adalah tindakan emosiaonal yang berlebihan sebab hal ini berarti telah jadi tindakan kriminal/kekerasan.

Rabu, 13 Maret 2013

LINGKARAN BELAS KASIH

Nats : Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! (Roma 12:15)
Bacaan : 2Korintus 1:1-4; Filipi 2:1-4
Sepeninggal putri kami yang berusia 17 tahun dalam kecelakaan mobil pada bulan Juni 2002, setiap anggota keluarga kami memiliki caranya sendiri untuk mengatasi rasa kehilangan. Dukungan paling berarti bagi istri saya adalah kunjungan dari para ibu yang juga telah kehilangan anak mereka dalam kecelakaan.

PERHATIKAN ORANG LEMAH

Nats : Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! Tuhan akan meluputkan dia pada waktu celaka (Mazmur 41:2)
Bacaan : Mazmur 41:2-4
Anda mungkin pernah mendengar sabda bahagia Yesus dalam Khotbah di Bukit (Matius 5:1-10). Berikut ini adalah "sabda bahagia" dari Perjanjian Lama yang kurang dikenal: "Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah" (Mazmur 41:2).

BELAS KASIH

Pandangan Belas Kasih


Nats : Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan (Lukas 10:33)
Bacaan : Lukas 10:25-37
Ketika Francisco Venegas, penjaga sekolah di Colorado, mengamati anak-anak yang sedang asyik di tempat bermain, ia melihat seorang anak perempuan sembilan tahun jatuh dari bangku tanpa sebab yang jelas. Lalu dilihatnya wajah anak itu berkerut aneh. Melihat ada yang tidak beres, Francisco melaporkan apa yang telah dilihatnya ke kantor sekolah.

BERKAT ATAU KUTUK

Pernah ada seorang tua yang hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua orang cemburu kepadanya karena ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu belum pernah di lihat begitu kemegahannya, keagungannya dan kekuatannya.

PERSAHABATAN SEJATI

Ada dua orang pria yang bersahabat.  Mereka bernama Albert Durer dan Hans.  Mereka ingin sekali masuk ke sekolah seni lukis dan pahat.  Masalahnya, mereka tidak mempunyai uang.  Kemudian Hans mempunyai ide untuk mengatasi masalah tersebut.  Hans akan bekerja untuk membiayai kuliah Albert.  Nanti setelah Albert lulus dan menjadi pelukis, maka Albert yang akan membiayai kuliah Hans.  Hans bekerja sebagai kuli bangunan.  Lalu Albert masuk ke sekolah seni lukis dan pahat.  Tahun demi tahun pun berlalu.  Akhirnya Albert lulus dari sekolahnya.  Dengan penuh semangat, ia pergi ke rumah Hans. 

KASIH SEJATI

John dan Andy bersahabat sejak kecil.  Saat mereka remaja, pecahlah perang dunia kedua.  Mereka berdua harus ikut wajib militer.  Mereka ditugaskan di garis depan medan perang.  Pada suatu pagi yang berkabut, kapten mereka memimpin mereka untuk menyerang markas musuh.  Namun, sinar matahari telah menghapus kabut itu sebelum mereka sampai di dekat markas musuh.  Mereka pun langsung terlihat oleh musuh. 

MENANTI DENGAN SETIA

Bertahun-tahun yang silam, seorang pemuda dengan kekasihnya datang ke pantai di malam hari untuk saling berpisah.  Sang pemuda hendak berlayar ke negeri yang jauh di seberang lautan dan mengadu nasib.  Ia mengumpulkan kayu bakar, menyalakan api unggun dan membicarakan rencana mereka.  Ia berjanji ketika ia kembali nanti, ia akan mengambil kekasihnya sebagai isteri.  Kemudian sang pemuda meminta kekasihnya untuk menyanyikan lagu kesayangan mereka, lagu cinta yang yang amat mereka sukai.  Setelah saling berucap janji setia untuk menanti, ia meminta kekasihnya untuk menyanyikan lagu itu satu kali lagi.  Ia berkata, “Aku akan kembali untukmu, dan aku akan membawamu ke sebuah rumah yang indah di pulau nan jauh di sana ke mana aku akan pergi.  Tapi sementara aku jauh darimu, aku akan kesepian, mungkin putus asa, dan setiap hari di waktu seperti ini, aku akan memikirkanmu dan mengingat kembali malam perpisahan ini.  Kemudian aku akan kembali di waktu yang sama seperti sekarang, dan ketika aku melihat api unggunmu dan mendengar nyanyianmu, aku tahu bahwa kamu telah setia dan tekun menanti.”  Dengan bercucuran air mata, sang gadis berjanji dan sambil mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir kalinya, sang pemuda naik ke kapal dan berlayar di tengah gelapnya malam. Ia pergi jauh untuk mengadu nasib dan entah apa yang akan ia dapat.

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 13 Maret 2013

Ciuman Pengkhianatan
Lukas 22 : 47 – 48

Cium pipi kanan dan cium pipi kiri (cipika cipiki) merupakan ekspresi emosional yang menunjukan rasa persahabatan atau cinta kasih sesama manusia. Kedatangan Yudas di Taman Getsemani (artinya perasan minyak) bersama sergerombolan orang bukan datang dengan maksud baik sebab Tuhan Yesus telah mengetahui rencana Yudas bersama Majelis agama Yahudi.

Selasa, 12 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 12 Maret 2013

Konspirasi
Lukas 22 : 4 -6

Konspirasi (persekongkolan) selalu bermaksud jahat sebab mau memperoleh kemenangan/kenikmatan pribadi dan kelompok yang bersekongkol dan rela mengorbankan orang lain sehingga dirugikan atau menderita. Niat jahat Yudas dengan menemui Imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah (Sanhedrin) adalah bentuk persekongkolan yang melahirkan rencana yang jahat untuk menangkap Yesus. Uang sebagai alat bukti bahwa Yudas bersedia membantu mereka untuk menangkap Yesus. Baik Yudas maupun Imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah meras gembira atas kerja sama yang jahat ini demi tercapai tujuan mereka di hadapan orang banyak.

Senin, 11 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Senin, 11 Maret 2013

Kuasa Iblis
Lukas 22 : 4 -6

Iblis sering disebut penguasa kejahatan (bahasa Ibrani Satan; Yunani Satanas) arti dasarnya adalah “lawan”, terus menerus terlibat dalam kegiatan-kegiatan melawan kepentingan manusia. Iblis terus menerus menggoda manusia (1 kor 7:5). Sejak zaman Perjanjian Lama iblis suda bekerja melawan Allah dengan menggoda manusia yang mau taat kepada-Nya. Sebagai contoh Hawa, Raja Daud, Ayub, kemudian dalam Perjanjian Baru seperti Tuhan Yesus dan sekarang Yudas. Iblis sangat cerdas memanfaatkan ‘kesempatan dalam kesempitan’ dalam hidup orang percaya.

Minggu, 10 Maret 2013

MTPJ 10-16 Maret 2013

TEMA BULANAN : “Penderitaan sebagai bagian dari proses realisasi iman”
TEMA MINGGUAN : “Uang darah : Ciuman pengkhianatan”
Bahan Alkitab : Lukas 22 : 3-6, 47-53; Amsal 1 : 19


Alasan Pemilihan Tema     Ungkapan klasik mengatakan bahwa “uang adalah segala-galanya” dapat diterima walaupun tidak benar secara mendasar dihubungkan dengan arti hidup. Bahwa benar manusia sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai kebahagiaan. Tetapi apakah benar demikian? Fakta menunjukkan karena uang manusia menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaannya dengan mengorbankan lingkungannya baik manusia maupun ciptaan Tuhan lainnya. Akibatnya manusia jatuh dalam dosa dan mengalami penderitaan/malapetaka.

Sabtu, 09 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 9 Maret 2013

Roh Memang Penurut Tetapi Daging Lemah
Matius 26 : 40 – 46
Kalimat ini disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya yang tidak mau dan mampu berjaga-jaga dengan Dia. Mereka membiarkan, Ia bergumul sendiri. Sebag tak mampu menahan keinginan untuk tidur.
Ketidak mampuan untuk berjaga-jaga dan berdoa, adalah sifat kedagingan. Kita sering membiarkan kemalasan dan ketidak  waspadaan dalam hidup kita. Akibatnya kita membuka diri dalam pencobaan. Atau bahkan jatuh ke dalam pencobaan.

Jumat, 08 Maret 2013

INI BUKAN URUSANKU

Seekor Tikus mengintip melalui celah di dinding untuk melihat petani dan istrinya membuka sebuah bungkusan, kalo-kalo di dalamnya ada makanan. Dia sangat terkejut mendapati bahwa isi bungkusan itu ternyata adalah sebuah perangkap tikus. Sambil berlari ketakutan, Tikus itu berteriak-teriak, katanya," Ada perangkap tikus di dalam rumah, ada perangkap tikus di dalam rumah!"
Si ayam yang sedang sibuk mencari makanan di tanah, mengangkat kepalanya dan berkata," Tuan Tikus, itu adalah kuburan yang tersedia untukmu, tidak ada pengaruhnya untukku."

SEMANGAT Vs BUNUH DIRI

Pernahkah saudara menemukan ada hewan yang BUNUH DIRI?
Sampai sejauh ini saya belum pernah menemukannya.
Seekor sapi yang kehabisan rumput untuk dimakan..tidak akan pernah menjatuhkan dirinya ke jurang atau berbaring di rel kereta api.
Seekor harimau yang sudah tua dan tidak mampu lagi mengejar mangsa untuk dimakan, tidak akan memotong nadinya meskipun kukunya tajam.
Seekor burung yang matanya buta dan sulit mencari makanan, tidak akan menenggelamkan diri ke sungai untuk BUNUH DIRI.
TETAPI MANUSIA yang jelas-jelas Derajatnya Lebih Tinggi Dari Hewan, justru menyelesaikan masalah hidup dengan cara BUNUH DIRI.

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 8 Maret 2013

Doa Dalam Pergumulan
Matius 26 : 37 – 39
Jika sebelumnya Petrus dan kedua anak Zebedeus menyaksikan kemuliaan Kristus (Matius 17), tapi sekarang mereka menyaksikan pergumulan-Nya. Ia merasa sedih karena bangsa-Nya sendiri menolak Dia dan juga karena kengerian kamatian untuk penebusan yang akan dialami-Nya. Ungkapan Yesus mengenai hal ini digambarkan sangan manusiawi. Hatiku sangat sedih seperti mau mati rasanya. Ia membutuhkan pertolongan Bapa tetapi juga dukungan doa dari murid-murid-Nya.

Kamis, 07 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Kamis, 7 Maret 2013

Yesuspun Berdoa
Matius 26 : 36
Sebuah syair lagu dalam NNBT Nomor 4, mangajak kita untuk menaikan doa kepada Allah…, Naikan doa pada Allah di tempat yang kudus….. Bagi orang percaya doa adalah berbicara dengan Allah. Allah adalah alamat untuk segala doa kita. Sperti sahabat yang baik Allah setia mendengar doa-doa kita. Maka dalam doa kita pun, Allah mau berbicara dengan kita. Karena itu doa merupakan bagian yang penting dalam kehidupan orangn percaya.

Rabu, 06 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Rabu, 6 Maret 2013

Puasa Ester 
[Ester 4:15-17]

     Sungguhpun sulit kita harus berjuang keluar dari pergumulan. Bagaimana memulaikannya? Caranya adalah dengan menyusun strategi yang tepat. Untuk dioperasional-kan. Harus dilaksanakan, tidak ada waktu untuk menunggu apalagi menundanya. Kita tidak boleh membiarkan dipasung oleh ketidakberdayaan.

KEBAHAGIAAN KARENA MEMBERI

Seorang wanita cantik bergaun mahal yang mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti.

Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya," Saya akan menyuruh Mary di sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya."

CANGKIR CANTIK

Sepasang opa dan oma pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik "Lihat cangkir itu," kata si oma kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si opa.

Selasa, 05 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Selasa, 5 Maret 2013

Berjuang Menghadapi Maut
Ester 4:5-14
     Menghadapi ancaman maut merupakan hal yang sangat menakutkan. Apalagi ancaman pembinasaan massal yang yang direncanakan secara matang oleh Haman. Mereka menim-bang sejumlah uang perak sebagai harga nyawa komunitas yahudi.
Untuk keluar dari persoalan itu, maka Mordekhai tidak tinggal diam. Ia mendesak Ester sebagai Ratu untuk menolong umat Yahudi yang akan dipunahkan. Sebagai bukti, ia memberikan salinan surat undang-undang yang menegaskan tentang hal itu.

Senin, 04 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Senin, 4 Maret 2013

Perlukah Orang Berkabung? 
Ester 4:1-4
    Berkabung adalah ungkapan penderitaan atas pergumulan sendiri atau komunitas tapi ada juga sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan orang lain.
Bacaan ini menceritakan tentang Mordekhai. Ia mengena-kan kain kabung dan abu sebagai lapik tidurnya. Tanpa malu ia berjalan ke tengah kota sambil menjerit dan menangis mengungkapkan kepedihan hatinya atas maut yang akan menimpa bangsanya. Tidak hanya Mordekhai, seluruh umat Israelpun berpuasa sambil meratap. Sebab tak seorangpun dapat membatalkan titah dan undang-undang Raja, selain doa kepada Tuhan Allah.

Minggu, 03 Maret 2013

MTPJ 3-9 Maret 2013

TEMA BULANAN  : “Penderitaan sebagai bagian dari proses realisasi iman”
TEMA MINGGUAN  : “Doa sebagai kekuatan orang pecaya dalam menghadapi tekanan sosial”
Bahan Alkitab : Ester 4 : 1-17; Matius 26 : 36-46
Alasan Pemilihan Tema
     
Hidup di bawah tekanan sangat tidak menyenangkan. Siapapun dai maka ia akan berusaha sedapat mungkin keluar dari tekanan itu. Namun sebagai manusia, sering kita tidak berdaya menghadapi beratnya tekanan hidup itu, jika kita hanya mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Banyak yang menyerah karena tidak mampu, dengan menyembunyikan diri atau lebih memilih untuk bertahan tanpa berbuat apa-apa. Karena itu kita perlu berdoa.

Sabtu, 02 Maret 2013

Renungan Harian Keluarga (RHK) Sabtu, 2 Maret 2012

Penganiayaan
Kisah Para Rasul 8 : 1 – 3
Upaya penginjilan terkadang mengalami penghambatan oleh pihak tertentu, terutama oleh yang memusuhinya. Di Indonesia khususnya di beberapa tempat jangankan bicara expansi penginjilan, dalam melaksanakan ibasah di gedung gereja dan di rumah-rumah anggota jemaat pun di hambat. Apalagi kalau akan melaksanakan KKR atau KPI di ruang terbuka. 

Jumat, 01 Maret 2013

STRUKTUR ORGANISASI



PELAYANAN KHUSUS SERTA KOORDINATOR BIPRA 
JEMAAT GMIM"VIADOLOROSA" KAIRAGI II KOLOM 22
PERIODE 2010-2013


Penatua      :     Ibu. Drs. Beatrix Sundalangi
Syamas      :     Bpk. dr. Paul Kawatu, MSi 

Koordinator Pria Kaum Bapa : 
1.      Bpk. James Bawotong 
2.      Bpk. Viktor Paulus 
3.      Bpk. Johny Rupang
4.      Bpk. Jemmy Tulangow 

Koordinator Wanita Kaum Ibu :
1.     Ibu. Ria A. Sitompul 
2.    Ibu. Yane Mait 
3.     Ibu. Marie Mandey 
4.     Ibu. Rahel Dalawir 
5.     Ibu. Nona Mamoto

JADWAL IBADAH PKB

DAFTAR ISI

Renungan Harian Keluarga (RHK) Jumat, 1 Maret 2013

Martir
Kisah Para Rasul 7 : 58 – 60
Kata martir tidak lagi asing di telinga kita. Martir berkaitan erat dengan kata Martus (yunani) yang berarti: orang yang memberikan kesaksian secara baik dan benar berdasarkan apa yang dia lihat dan yang ia dengar, bahkan yang ia percayai. Sedangkan Martir berarti : Orang yang rela mati demi mempertahankan keyakinan imannya, dalam hal ini keyakinan iman kepada Yesus. Pengikut Yesus yang pertama-tama menjadi martir adalah Stefanus. Ia mati dalam memperthankan imannya kepada Yesus. Kematian-nya sangat tragis, yakni mati dengan cara dirajam, atau dilempari dengan batu.